Sabtu, 09 April 2011

Harry Potter And The Half-blood Prince

Posted by Nazrul 11.29, under | No comments

http://sheilajrina.files.wordpress.com/2009/07/harry_potter_half_blood_prince_dumbledore_potter.jpg?w=632

Harry Potter and the Half-Blood Prince' bukan sekedar babak baru kehidupan Harry (Daniel Radcliffe) dan sahabat-sahabatnya. Kisah kocak, asmara dan patah hati mewarnai masa remaja Harry bersama dua karibnya, Ron Weasley (Rupert Grin) dan Hermione Granger (Emma Watson).

Tapi, cerita besar Harry Potter seri ke enam ini adalah ancaman kembalinya Lord Voldemort, si raja sihir ilmu hitam. Film ke enam dari tujuh seri Harry Potter ini pun dianggap sebagai yang terkelam.

Voldemort yang selalu jadi momok para penyihir keluar dari persembunyiannya. Death Eater, pasukan Voldemort, merayakan kembalinya raja mereka dengan memorak-morandakan kota. Tiga bayangan hitam melesat membelah London, menyisakan kehancuran.

Profesor Dumbledore (Michael Gambon), kepala sekolah Hogwarts, mengendus ancaman tersebut. Bersama Harry, Dumbledore menemui Horace Slughorn (Jim Broadbent). Slughorn adalah pensiunan Profesor Ramuan yang keluar dari Hogwarts. Istirahat dari Hogwarts, Slughorn terus masih menyimpan kenangan para murid terbaiknya, termasuk Tom Riddle (Voldermort), yang sejak awal menunjukkan ketertarikan besar terhadap Ilmu Hitam.

WARM SPRINGS

Posted by Nazrul 11.17, under | No comments



http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/f/fb/Warm_Springs_(film).jpg


Sebuah dramatisasi dari Franklin D. Roosevelt 'kehidupan luar biasa, WARM SPRINGS bintang aktor Inggris Kenneth Branagh sebagai FDR. Branagh Bergabung dalam balutan berkilauan adalah SEX DAN KOTA bintang Cynthia Nixon sebagai Elanor Roosevelt, pemenang Academy Award Kathy Bates

[Film] Warm Spring---Kisah Kakek dan Anak Yatim Malang

Posted by Nazrul 10.47, under | No comments


Film berdurasi 107 menit yang diinspirasikan kisah nyata ini dijamin akan menyentuh hati dan perasaan anda sampai dalam. Kalau anda termasuk yang lembut hati dan penghiba, air mata pasti akan bercucuran begitu saja. Betapa hidup penuh dengan duka dan luka.

Adalah Xiao Hua, gadis cilik berusia 7 tahun yang telah ditinggal mati kedua orang tua dan neneknya, sebatang kara di dunia yang dilingkari kemiskinan ini. Ia lari dari kampungnya, karena keluarga yang menampung bertangan ringan dan tidak memberinya makan.

Kisah pun dimulai ketika Hua ditemukan pingsan kelaparan di kampung lain. Warga kampung umumnya tidak mau menampungnya. Hidup memang sudah sulit; mencari yang lapang hati semakin sulit pula.

Hanya seorang kakek, ayahnya Baozhu, yang dengan susah payah bersedia menampung Hua. Anak si Kakek, Baozhu, apalagi menantu perempuannya, tidak mau menerima. Pasangan ini memang sedang berjuang dengan berbagai cara untuk mendapatkan anak yang tak kunjung diberi. Adanya Hua, menurut sang menantu, akan membawa sial.